Pengembangan Agrowisata Dan UMKM Dalam Mendorong Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Timpag

Pengabdian

Authors

  • I Dewa Made Arik Permana Putra Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • Komang Dean Ananda Universitas Mahasaraswati Denpasar
  • I Made Bayu Wisnawa Universitas Triatma Mulya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jerkin.v4i2.2996

Keywords:

Timpag Village, Community Awareness, Agro-Tourism, Msmes, Sustainable Tourism

Abstract

Desa Timpag di Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, budaya, dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelanjutan. Namun, keterbatasan kapasitas masyarakat, rendahnya kesadaran kolektif terhadap pentingnya pariwisata, serta belum optimalnya pengembangan UMKM dan strategi pemasaran menjadi tantangan utama. Artikel ini membahas program pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) melalui sosialisasi, pelatihan, workshop, pendampingan, dan pembentukan kelembagaan Pokdarwis. Fokus kegiatan meliputi peningkatan kesadaran masyarakat, pengembangan agrowisata berbasis pertanian organik, penguatan UMKM lokal dengan inovasi produk dan kemasan, serta penerapan digital marketing untuk memperluas akses pasar. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas masyarakat, terbentuknya Pokdarwis sebagai penggerak utama pariwisata desa, berkembangnya UMKM dengan produk inovatif, serta lahirnya paket wisata terpadu berbasis pertanian, budaya, dan kuliner lokal. Dengan demikian, kesadaran kolektif masyarakat dan sinergi antara agrowisata serta UMKM menjadi kunci dalam mewujudkan Desa Timpag sebagai destinasi pariwisata berdaya saing dan berkelanjutan.

References

Ardika, I. W. (2018). Kepariwisataan berkelanjutan: Refleksi dan harapan. Denpasar: Udayana University Press.

Butler, R. W. (1999). Sustainable tourism: A state‐of‐the‐art review. Tourism Geographies, 1(1), 7–25. https://doi.org/10.1080/14616689908721291

Kemmis, S., & McTaggart, R. (2005). Participatory action research: Communicative action and the public sphere. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), The Sage handbook of qualitative research (pp. 559–603). Thousand Oaks, CA: Sage.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Pearson Education.

Lane, B. (1994). What is rural tourism? Journal of Sustainable Tourism, 2(1–2), 7–21. https://doi.org/10.1080/09669589409510680

Scheyvens, R. (1999). Ecotourism and the empowerment of local communities. Tourism Management, 20(2), 245–249. https://doi.org/10.1016/S0261-5177(98)00069-7

Suansri, P. (2003). Community based tourism handbook. Bangkok: Responsible Ecological Social Tour Project (REST).

Tambunan, T. (2019). Usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia: Isu-isu penting. Jakarta: LP3ES.

Wijaya, I. K., & Putra, I. G. A. N. (2020). Strategi pengembangan desa wisata berbasis masyarakat di Bali. Jurnal Pariwisata Budaya, 5(2), 101–115. https://doi.org/10.24843/jpb.2020.v05.i02.p03.

Downloads

Published

18-10-2025

How to Cite

I Dewa Made Arik Permana Putra, Komang Dean Ananda, & I Made Bayu Wisnawa. (2025). Pengembangan Agrowisata Dan UMKM Dalam Mendorong Pariwisata Berkelanjutan Di Desa Timpag: Pengabdian. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Riset Pendidikan, 4(2), 8113–8118. https://doi.org/10.31004/jerkin.v4i2.2996