Evaluasi Walkability di Kawasan Rendah Emisi Kota Tua Jakarta: Studi Kasus Jl. Pintu Besar Utara, Jl. Lada Dalam, dan Taman Beos

Penelitian

Authors

  • Olivia Seanders Universitas Trisakti
  • Annisa Zahra Universitas Trisakti
  • Hinijati Widjaja Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.31004/jerkin.v3i4.448

Keywords:

Walkability, Kota Tua Jakarta, Kawasan Rendah Emisi, Infrastruktur Pejalan Kaki, Perkotaan Berkelanjutan

Abstract

Kawasan Kota Tua Jakarta merupakan wilayah bersejarah yang kini dikembangkan sebagai Kawasan Rendah Emisi dengan mengedepankan mobilitas ramah lingkungan, termasuk kenyamanan pejalan kaki (walkability). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat walkability pada beberapa ruas jalan utama di kawasan tersebut menggunakan metode observasi lapangan dan piramida hirarki ketercapaian walkability dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Hasil observasi menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki di kawasan ini memiliki skor walkability sebesar 32, mencerminkan kondisi yang cukup baik. Aspek yang mendapat skor tinggi antara lain fasilitas pendukung dan keamanan, sementara aspek yang memerlukan perhatian lebih meliputi kebersihan, perlindungan dari cuaca, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Berdasarkan analisis piramida ITDP, kawasan ini dikategorikan sebagai passable, accessible, dan enjoyable. Namun, belum sepenuhnya memenuhi kriteria comfortable dan safe. Oleh karena itu, peningkatan kualitas lingkungan pejalan kaki seperti penyediaan peneduh, pencahayaan yang memadai, serta jalur inklusif sangat diperlukan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan kawasan perkotaan yang lebih ramah pejalan kaki dan mendukung visi kota berkelanjutan.

References

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2023). Penentuan Indeks Kelayakan Berjalan (Walkability Index) di Kawasan Perkotaan.

Hafnizar, Y., Izziah, I., & Saleh, S. M. (2017). Pengaruh Kenyamanan terhadap Penerapan Konsep Walkable di Kawasan Pusat Kota Lama. Jurnal Teknik Sipil, 1(1).

Huang, X., & Xie, S. (2024). Can a Driving Restriction Policy Improve Air Quality? Empirical Evidence from Chengdu. Sustainability, 16(23), 10252. https://doi.org/10.3390/su162310252

Institute for Transportation and Development. (2018). Pedestrian First, Tools for a Walkable City.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki.

Krambeck, H. V. (2006). The Global Walkability Index. Massachusetts Institue of Technology.

Mauliani, L., Purwantiasning, A. W., & Aqli, W. (2015). MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK DENGAN PENYEDIAAN JALUR PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI Studi Kasus: Perencanaan Jalur Pedestrian Pada Jalan Cempaka Putih Tengah XXX. Jurnal Arsitektur NALARs , 14(1).

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2014 Tahun 2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan, Pub. L. No. 03/PRT/M/2014, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014).

Wibiwana, W. A. (2022, September 11). What Does Low Emission Zone Mean? LEZ Applies to Jakarta’s Old Town. Https://News.Detik.Com/.

Wicaksono, W. P., Fatimah, T., & Prana, A. M. (2024). STUDI PENGARUH REVITALISASI PEDESTRIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KOTA TUA JAKARTA. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 8(1), 133–146. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v8i1.24992

Downloads

Published

14-04-2025

How to Cite

Olivia Seanders, Annisa Zahra, & Hinijati Widjaja. (2025). Evaluasi Walkability di Kawasan Rendah Emisi Kota Tua Jakarta: Studi Kasus Jl. Pintu Besar Utara, Jl. Lada Dalam, dan Taman Beos : Penelitian. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Riset Pendidikan, 3(4), 458–463. https://doi.org/10.31004/jerkin.v3i4.448