Konsep Pendidikan Integrasi Fazlur Rahman dan Sayyed Hossein: Kajian Teori dan Praktik
Penelitian
DOI:
https://doi.org/10.31004/jerkin.v3i4.481Keywords:
Pendidikan Islam, Integrasi Ilmu, Fazlur Rahman, Sayyed Hossein Nasr, Pendidikan ModernAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif bagaimana konsep pendidikan integratif menurut kedua tokoh ini dalam kajian teori dan diterapkan dalam praktik pendidikan Islam di era modern. Pendidikan Islam terus mengalami dinamika pemikiran, terutama dalam konteks integrasi antara ilmu agama dan ilmu modern. Dua pemikir besar, Fazlur Rahman dan Sayyed Hossein Nasr, memiliki konsep yang berbeda namun saling melengkapi dalam memahami pendidikan Islam. Fazlur Rahman menekankan pendekatan historis dan kontekstual dalam memahami Islam, terutama melalui metode double movement yang mengaitkan teks dengan realitas modern. Sementara itu, Sayyed Hossein Nasr lebih menekankan pendekatan tradisional dan sufistik, yang berakar pada filsafat perennialisme. Dengan menggunakan metode kualitatif berbasis studi kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi gagasan-gagasan utama kedua pemikir serta membandingkan implikasi praktisnya dalam sistem pendidikan Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan Fazlur Rahman lebih berorientasi pada reformasi kurikulum berbasis rasionalisme dan historisisme, sedangkan konsep Sayyed Hossein Nasr menitikberatkan pada pendidikan berbasis spiritualitas dan nilai-nilai esoteris. Integrasi kedua konsep ini dapat membentuk model pendidikan Islam yang seimbang antara aspek intelektual, etika, dan spiritual. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan pendekatan integratif yang mengakomodasi rasionalisme Fazlur Rahman dan tradisionalisme Sayyed Hossein Nasr dalam sistem pendidikan Islam, khususnya dalam kurikulum yang menggabungkan sains modern dengan nilai-nilai Islam secara harmonis.
References
Fazlur Rahman. (1982). Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. University of Chicago Press.
Sayyed Hossein Nasr. (1981). Knowledge and the Sacred. State University of New York Press.
_________ (1993). The Need for a Sacred Science. State University of New York Press.
Ziauddin Sardar. (2003). Islam, Postmodernism and Other Futures: A Ziauddin Sardar Reader.
Pluto Press.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib. (1993). Islam and Secularism. ISTAC.
Syamsuddin, Din. (2018). Islam dan Tantangan Modernitas: Perspektif Fazlur Rahman.
Penerbit Mizan.
Yusuf Al-Qaradawi. (1991). Islamic Awakening Between Rejection and Extremism. American
Trust Publications.
Amin Abdullah. (2010). Studi Agama: Normativitas atau Historisitas? Pustaka Pelajar.
Osman Bakar. (1999). Classification of Knowledge in Islam. Islamic Texts Society.
John L. Esposito. (2002). The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World. Oxford
University Press.
Asad, Talal. (2009). "The Idea of an Anthropology of Islam." International Journal of Middle
East Studies, 40(1), 53-71.
Rosnani Hashim. (2014). "Islamization of Knowledge: A Comparative Analysis of the Work
of Ismail Raji al-Faruqi and Sayyed Hossein Nasr." Intellectual Discourse, 22(2), 183-
Nurcholish Madjid. (1992). "Rekonstruksi Pendidikan Islam di Era Globalisasi." Jurnal
Pendidikan Islam, 5(2), 105-120.
Rahman, Fazlur. (1966). "Islamic Methodology in History." Journal of Near Eastern Studies,
(3), 197-212.
Mulyadhi Kartanegara (2005), Integrasi Ilmu: Sebuah Rekonstruksi Holistik,Arasy Publish
Zarkasih, Kadar, Hasanuddin, Susilawati(2016), Pengembangan Model Integrasi Sains dengan Islam di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Surya Arfan, Edi Yusrianto, Arbi Yasin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.